Kopi Luwak adalah kopi yang telah
dipilih dan dimakan oleh luwak (Paradoxorushermaproditus) atau dikenal
juga sebagai luak, musang dan rase pada beberapa daerah. Luwak memilih buah
kopi yang mempunyai tingkat kematangan yang optimum berdasarkan rasa dan aroma
serta memakannya dengan mengupas kulit luarnya dengan mulut, lalu menelan
lendir serta bijinya. Biji kopi yang masih terbungkus kulit ari yang keras
(kulit tanduk/parchment) tidak hancur dalam pencernaan luwak karena system
pencernaan luwak yang sederhana sehingga saat keluar bersama feses biji kopi
masih utuh terbungkus kulit tanduk
Pada saat biji berada dalam
system pencernaan luwak, terjadi proses fermentasi secara alami selama kurang
lebih 10 jam. Prof. Massiomo Marcone dari Guelpg University, Kanada,
menyebutkan fermentasi pada pencernaan luwak ini meningkatkan kualitas kopi
karena selain barada pada suhu fermentasi optimal 24 - 260 Celcius
juga dibantu dengan enzim dan bakteri yang ada pada pencernaan luwak. Kandungan
protein kopi luwak lebih rendah ketimbang kopi biasa karena perombakan protein
melalui fermentasi lebih optimal. Protein ini berperan sebagai pembentuk rasa
pahit pada kopi saat disangrai sehingga kopi luwak tidak sepahit kopi biasa
karena kandungan proteinnya rendah. Komponen yang menguap pun berbeda antara
kopi luwak dan kopi biasa. Terbukti aroma dan citarasa kopi luwak sangat khas.
Proses fermentasi tak lazim oleh luwak ini membuat sebagian orang enggan
mengkonsumsinya karena jijik atau takut. Padahal menurut Massimo, kandungan
bakteri pada kopi luwak yang telah dioven lebih rendah daripada kopi dengan
proses biasa.
http://talentawarung.blogspot.com/2012/07/coferait.html
0 comments:
Posting Komentar