Rabu, 19 Juni 2013

CARA MEMBUAT TAHU

Cara Memproduksi Tahu - Mesin Pembuat Tahu - Resep Tahu

Tahu adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan dan diambil sarinya. Berbeda dengan tempe yang asli dari Indonesia, tahu berasal dari Cina, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu adalah kata serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) (Hanzi: 豆腐, hanyu pinyin: doufu) yang secara harfiah berarti "kedelai yang difermentasi".


Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An (Hanzi: 劉安) yang merupakan seorang bangsawan, cucu dari Kaisar Han Gaozu, Liu Bang yang mendirikan Dinasti Han. Di Jepang dikenal dengan nama tofu. Dibawa para perantau China, makanan ini menyebar ke Asia Timur dan Asia Tenggara, lalu juga akhirnya ke seluruh dunia.


Sebagaimana tempe, tahu dikenal sebagai makanan rakyat. Beraneka ragam jenis tahu yang ada di Indonesia umumnya dikenal dengan tempat pembuatannya, misalnya tahu Sumedang dan tahu Kediri. Aneka makanan dari tahu antara lain tahu bacem, tahu bakso, tahu isi (tahu bunting), tahu campur, perkedel tahu, kerupuk tahu, dan lain-lain.


Cara Membuat Tahu - Tofu


1.Kedelai ditampi untuk dipilih biji yang besar.


2.Kedelai dicuci, lalu direndam dalam air besar selama enam jam.


3.Kedelai dicuci lagi selama setengah jam.


4.Kedelai disosoh dan dipecah menggunakan MESIN PEMECAH KEDELAI
5.Kemudian digiling sampai halus, menggunakan MESIN GILING KEDELAI PISAH AMPAS, dan susu kedele mengalir ke dalam tong penampung.
6.Susu kedelai langsung direbus sampai mendidih di dalam mesin pemasak berukuran besar.


7.Susu kedelai lalu dipindahkan dari wajan ke bak atau tong untuk disaring dengan kain belacu atau kain mori kasar yang telah diletakkan pada sangkar bambu. Agar semua sari dalam susu kedelai tersaring semua, pada kain itu diletakkan sebuah papan kayu dan seseorang naik di atasnya dan menggoyang-goyangnya. Limbah penyaringan, yang disebut ampas tahu, diperas lagi dengan menyiram air dingin, sampai tidak mengandung sari lagi. Penyaringan dilakukan berkali-kali hingga bubur kedelai habis.


8.Air saringan yang tertampung dalam tong warna kuning atau putih dicampur dengan asam cuka agar menggumpal. Selain asam cuka, dapat juga ditambahkan air kelapa, atau cairan whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah dieramkan, atau bubuk batu tahu (sulfat kapur).


9.Air asam dipisahkan dari gumpalan atau jonjot putih dan disimpan, sebab masih dapat digunakan lagi. Gumpalan atau jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam CETAKAN TAHU DARI KAYU dan dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan tahu berbentuk kotak yang sudah padat dipotong-potong, misalnya dengan ukuran 6 x 4 cm2. Tahu pun siap dijual.


TRISTAR MACHINERY

UJI HEDONIK



Nama        : Laili Hidayah
Kelas        : 3 TPHP 3
No.           : 24

Banyak produk baru yang memiliki kesamaan sifat dengan produk yang sudah dikenal. Kadang-kadang diantara produk tersebut ingin diketahuimana yang lebih disukai oleh konsumen. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian penerimaan konsumen (preference test). Yang termasuk ke dalam uji penerimaan adalah uji kesukaan (hedonik).
Uji penerimaan menyangkut penilaian sifat atau kualitas suatu bahan yang menyebabkan orangmenyenanginya. Uji penerimaan tidak dapat untuk meramalkan penerimaandalam pemasaran.
Uji penerimaan menyangkut penilaian sifat atau kualitas suatu bahanyang menyebabkan orang menyenanginya. Uji penerimaan tidak dapat untuk meramalkan penerimaan dalam pemasaran. Jadi apabila sudah diperoleh hasil pengujian yang meyakinkan , tidak dapat dipastikan bahwa produk akan lakukeras di pasaran, sehingga harus digunakan pengujian yang lain dalam tindak lanjutnya, misalnya uji konsumen
Dalam uji hedonik panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentangkesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan. Di samping panelis mengemukakantanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakantingkat kesukaannya. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik.Dalam penganalisisan, skala hedonik ditransformasi menjadi skalanumerik dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan. Dengan datanumerik ini dapat dilakukan analisis statistik. Dengan adanya skala hedonik ini sebenarnya uji hedonik secara tidak langsung juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan. Karena hal ini, maka uji hedonik paling seringdigunakan untuk menilai komoditi sejenis atau pengembangan produk secaraorganoleptik
Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis dimintakan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat – tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik. Misalnya dalam hal “ suka “ dapat mempunyai skala hedonik seperti : amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka. Sebaliknya jika tanggapan itu “ tidak suka “ dapat mempunyai skala hedonik seperti suka dan agak suka, terdapat tanggapannya yang disebut sebagai netral, yaitu bukan suka tetapi juga bukan tidak suka ( neither like nor dislike ).
Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang ikehendakinya. Skala hedonik dapat juga diubah menjadi skala numerik dengan angka mutu menurut tingkat kesukaan. Dengan data numeric ini dapat dilakukan analisis secara statistik. Penggunaan skala hedonik pada prakteknya dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan. Sehingga uji hedonic sering digunakan untuk menilai secara organoleptik terhadap komoditas sejenis atau produk pengembangan. Uji hedonik banyak digunakan untuk menilai produk akhir.
Organisasi Pengujian
    Jumlah Panelis,
a.       Agak Terlatih : 20 – 25 Orang
b.      Tidak Terlatih : 80 Orang keatas

    Jumlah contoh setiap penyajian
        Contoh yang sulit dinilai : 1 – 6 contoh
        Contoh yang mudah dinilai : 1 – 12 contoh
Cara Penyajian Contoh
Contoh uji hedonik disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian panelis tidak mengulang-ulang penilaian atau membanding-mbandingkan contoh yang disajikan. Sehingga untuk satu panelis yang tidak terlatih, sebaiknya contoh disajikan satu per satu hingga panelis tidak akan membanding-bandingkan satu contoh dengan lainnya. Sebagai contoh dapat disajikan 3 jenis teh kotak dari 3 macam merek. Cara penyajian contoh dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini.
 
Gambar 4.1 Cara penyajian contoh uji hedonic


Daftar Pustaka
Anonim.2012.Uji Organoleptik.http://en.wikipedia.org/wiki/ujiorganolepti
Dena.2011.uji organoleptik.http://rapka.uji kesukaan-uji-hedonik.html.

UJI DESKRIPTIF



Uji Deskriptif
A.    Pendahuluan
Uji deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang karakteristik suatu produk. Oleh sebab itu, pada uji ini banyak sifat sensorik yang dinilai dan dianalisis secara keseluruhan. Sifat-sifat sensorik yang dipilih adalah terutama yang paling relevan terhadap mutu atau yang paling peka terhadap perubahan mutu suatu komoditi. Sifat-sifat mutu sensorik ini disebut atribut mutu. Misalnya ketengikan, warna, bau dll.
Uji deskripsi didesain untuk mengidentifikasi dan mengukur sifat-sifat sensori. Dalam kelompok pengujian ini dimasukkan rating atribut mutu dimana suatu atribut mutu dikategorikan dengan suatu kategori skala (suatu uraian yang menggambarkan intensitas dari suatu atribut mutu) atau dapat juga besarnya suatu atribut mutu diperkirakan berdasarkan salah satu sampel, dengan menggunakan metode skala rasio.
Uji deskriptif merupakan uji yang membutuhkan keahlian khusus dalam penilaiannya karena dalam uji ini panelis harus dapat menjelaskan perbedaan antara produk-produk yang diuji. Untuk melakukan uji ini, dibutuhkan penguji yang terlatih.
Uji deskriptif terdiri atas Uji Pemberian skor atau pemberian skala. Kedua uji ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan skala atau skor yang dihubungkan dengan deskripsi tertentu dari atribut mutu produk. Dalam sistem pemberian skor, angka digunakan untuk menilai intensitas produk dengan susunan meningkat atau menurun.
B.     Organisasi Panelis
Agak terlatih : 15-25 orang
Terlatih : 5-10 orang

C.     Parameter Pengujian
Pada umumnya, dalam uji Deskriptif terdapat 16 parameter uji. Namun tidak semua sampel diuji dengan keenambelas parameter yang ada, penggunaan parameter ini disesuaikan dengan karakteristik sampel yang diuji. Penempatan parameter pada uji deskriptif dimulai dari karakteristik yang paling dominan menuju karakteristik tidak terlalu dominan. Karakteristik-krakteristik tersebut kemudian disusun dengan menggunakan jarring laba-laba.
D.    Cara Penyajian Sampel
Sampel disajikan dalam wadah atau cawan. Sampel yang disajikan bisa terdiri dari satu sampel untuk dinilai karakteristiknya atau dua sampel yang berbeda macam namun dari jenis yang sama.
E.     Cara Penilaian
Panelis diminta untuk mencicip dan menguji karakteristik sampel dengan member nilai antara 1-10 kemudian menuliskannya kedalam kartu uji.
F.      Cara Analisis
Analisis uji deskriptif adalah dengan menggunakan skala skor. Skor yang digunakan kemudian dihubungkan dengan deskripsi dari atribut mutu. Dalam system pemberian skor, angka digunakan untuk menilai ntensitas produk dengan satuan meningkat atau menurun.

Sumber : anonym.2013.UjiDeskriptif.http://Wikipedia.org

Laporan Hasil Survai Home Industri Kripik jamur “TEACING FICTORY JAVA JAMUR”


Laporan Hasil Survai  Home Industri Kripik jamur “TEACING FICTORY JAVA JAMUR”




Disusun oleh :
a.     Ahmad Salis
b.    Laili Hidayah
c.     Zia Akhsan

3TPHP3


PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK N1 (STM EMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Jl. Kadar-Maron, Kotak Pos 104. Telp/Fax (0293) 4901639
Temanggug 56221


“TEACING FACTORY JAVA JANUR”
·         Nama perusahaan                : “TEACING FACTORY JAVA JANUR”
·         Nama pemilik                        : Bp. Widodo dan M. Ikhsan
                                                 Kerja sama dengan SMK N 1 (STM) Pembangunan Temanggung
·         Alamat                                       : Jl. Kadar maron,  Sidorejo Temanggung
·         Sejarah :
                      Pada awalnya belum dipikirkan akan menjadi kripik jamur.  Pada tahun 2000 TEACING FACTORY JAVA JANUR  dapat memproduksi 300kg/hari. Yang nantinya akan diampu dan dipasarkan. Hal tersebut dijanjikan oleh penyalur brang kepasar. Namun setelah berjalan cukup lama, jamur tidak dapat disalurkan. Karena  jamur tidak dapat disalurkan ke pasar karena ada masalah dan sifat jamur yang tidak dapat tahan lama, maka  jamur tersebut oleh pemiliknya diolah dahulu menjadi kripk supaya bisa tahan lama. Pemilik mencoba dari nol untuk membuat formula bahan yang bisa di terima konsumen, dan jadilah kripik yang sekarang beredar di konsumen.

·         Cara membuat
1.       Perkrcil bahan (Jamur tiram) sesuai ukuran
2.       Kemudiann cuci sampai bersih
3.       Dikukus  5 menit
4.       Lakukan pengepresan untuk menghilangkan air dalam jamur, hingga kandungan air dalam bahan sedikit
5.       Campur jamur dengan bumbu dan telur
6.       Kemudian masukan dalam tepung
7.       Goreng dengan minyak yang tak terlalu panas
8.       Angkat, dan pisahkan bagian-bagian yang menempel
9.       Goreng dengan minyak panas
10.   Angkat dan tiriskan
11.   Masukan dalam spiner untuk menghilangkan minyak
12.   Lakukan pengemasan
·         Modal untuk 1 resep           :        Rp. -
·         Harga                                         :        1. 100gram kripik jamur Rp 10.000,- sampai Rp 12.000,-
                                                                2. 200gram kripik jamur Rp 17.000,- sampai Rp 20.000,-
                                                                Harga bisa disesuaikan dengan pasar
·         Pemasaran                              :        1. Wilayah Temanggung
                                                         2. Wilayah Magelang
                                                         3. Wilayah Semarang
·         Cara memperoleh  modal          :      Modal diperoleh dari Bp. Widodo dan M. Ikhsan
Kerja sama dengan SMK N 1 (STM) Pembangunan Temanggung
·         Surat-surat yang dimiliki  :        1.PIRT
                                                         2.SIUP
                                                         3.HO
                                                         4.NPWP
                                                         5.TDI dan TDP
·         Cara memperoleh
1.      Surat ijin usaha
a.       SIUP ( Surat Ijin Usaha Perdagangan)
Syarat dan cara pengurusan:
1.      Meminta surat rujukan dari RT,RW, Kelurahan, Kecamatan
2.      Surat rujukan dan foto copy KTP dan pas foto 3X4 kemudian dibawa ke DEPERINDAG (Dinas Perindustrian Perindustrian ).
3.      Maka DEPERINDAG akan mengeluarkan SIUP.
b.      TDP dan TDI
Syarat dan cara pengurusan:
1.      Meminta surat rujukan dari RT,RW, Kelurahan, Kecamatan
2.      Surat rujukan dan foto copy KTP dan pas foto 3X4 kemudian dibawa ke DEPERINDAG (Dinas Perindustrian Perindustrian ).
3.      Maka DEPERINDAG akan mengeluarkan TDP dan TDI.
c.        PIRT
Syarat dan cara pengurusan:
1.      Meminta surat rujukan dari RT,RW, Kelurahan, Kecamatan.
2.      Surat rujukan dan foto copy KTP dan pas foto 3X4 kemudian dibawa ke PUSKESMAS
3.      Kemudian pihak puskesmas akan melkaukan survai terhadap lingkungan, pekerja, bahan yang digunakan,dll.
4.      Setelah lolos survai, maka hasil survai dan keterangan lolos survai dibawa ke Departemen Kesehatan.
5.      Maka Departemen kesehatan akan mengeluarkan nomor PIRT untuk produk.
Keterangan : Surat-surat sedang dilakukan proses perpanjangan yang akan jadi pada tanggal 1 Oktober 2012